Unknown
On Saturday, October 19, 2013
Tangerang , Wartawan
Suara Hati ketika mengunjungi kediaman Kartika
pratiwi di wilayah pondok kacang barat di mana ia ketika pada usia 13 thn
menderita kanker ovarium stadium 4. dan di rawat di rumah sakit kanker darmais dan kini ia telah
di nyatakan sembuh oleh dokter specialis penyakit kanker , namun ia tetap harus
control selama 6.bulan sekali , karena menurut penuturan dokter kanker baru di
nyatakan sembuh setelah 5.tahun.
Botak akibat ganasnya kemo terapi.
Awal kejadian tersebut adalah kartika yang semula adalah anak
yang periang , selalu mudah bergaul dengan teman teman nya , tiba – tiba menjadi pemurung , setiap habis
pulang sekolah yang biasanya bergembira & tertawa bercanda dengan adik nya
, kini berbeda selalu murung dan tidur , badan nya yang kecil kurus , semakin
hari semakin habis , dan di perut nya tampak semakin membesar , hal ini membuat
bingung orang tua dari kartika , melihat dari perubahan sifat kartika yang
semakin hari semakin pucat , orang tua dari kartika mencoba membawa anak nya
berobat ke dokter umum , dari dokter umum di nyatakan tidak apa – apa dan di berikan
obat , tapi ketika obat habis tidak merubah ke adaan kartika ,kembali orang tua
kartika membawa nya kembali ke dokter , tapi hasil nya sama saja tidak ada perubahan , sampai suatu
ketika orang tua dari kartika membawa
anak nya ke bidan , dari pemeriksaan bidan ternyata kartika harus di rujuk ke
rumah sakit , tapi untuk memastikan bidan tersebut memberikan rujukan ke rumah
sakit Mulya Cipondoh ke dokter specialis
penyakit anak , dari hasil analisa dokter tersebut dokter seakan akan tidak
percaya bahwa di dalam perut kartika ada
sesuatu yang sangat mengkuatirkan setelah diadakan pemeriksaan dengan alat
ronstgen.
Diadakan Pemeriksaan Lebih Lanjut.
Dengan Rujukan dari Rumah sakit Mulya kami di rujuk ke
RS.CIPTO MANGKUSUMO , dengan perasaan berdebar debar kami orang tua mencoba
membawa anak kami ke rumah sakit tersebut , setiba di rumah sakit tersebut kami
mendaftarkan anak kartika pada loket pendaftaran , di mana pada loket
pendaftaran tersebut kami di tanyakan pada loket pendaftaran bapak pake jaminan
apa bayar ? , daan kami jawab saya bayar , dan kami di berikan nomor antrian
dan tak lama kami pun di panggil oleh petugas perawat rumah sakit untuk
pemeriksaan anak. Dari hasil penglihatan kami ketika di loket nyata sekali
kalau yang bayar di dahulukan kalau yg jamainan agak di lainkan .
Dari hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Cipto bahwa anak
kami di nyatakan menderita penyakit kanker yang sudah lanjut dan harus segera
di adakan operasi , dan kami pun di sarankan oleh petugas untuk menyiapkan uang
yg cukup banyak , bagaikan mendengar
petir di siang hari kami orang tua merasa pusing , bagaimana kami punya biaya
yang cukup besar untuk pengobatan anak kami.
Solider sesama pasien kanker untuk memberikan semangat & mearyakan ulang tahun bersama kepada pasien yang sedang kondisi lemah /ngedrop , namun jiwa nya tidak tertolong
Pindah Rumah
Sakit.
Melihat dari cara pelayanan dari rumah sakit Cipto Mangkusumo
yang kurang ramah dan terlalu banyak calo yang mencari keuntungan di atas
penderitaan orang lain , kami pun mencoba membawa anak kami ke rumah sakit di
wilayah Jakarta barat yaitu RS.KANKER DARMAIS.
Di rumah sakit ini anak kami pun diadakan pemeriksaan ulang
oleh dokter rumah sakit tersebut dan
anak kami pun harus tetap dioperasi dan rawat inap .
Mengurus
surat jaminan pengobatan gratis.
Kami yang berprofesi sebagai karyawan security Kontrak di
wilayah Jakarta pusat pada perusahaan perhotelan dengan berpengahasilan masih
di bawah UMR Jakarta mencoba untuk membuat surat keterangan tidak mampu melalui
RT _ RW _ KELURAHAN & PUSKESMAS sampai ke sudin tangerang selatan , dalam
proses pembuatan surat keterangan tidak mampu ini banyak kendala kendala yang
kami hadapi dia antaranya ketika pengurusan di puskesmas , mereka menanyakan
anak bapak kenapa ? , dan saya sampaikan bahwa anak kami sudah di priksakan ke
dokter dan di nyatakan mengidap penyakit kanker ovarium , tapi bukan jawaban
yang membuat kami bahagia / menentramkan hati kami , melainkan kalimat yang
berbunyi berapa pun bapak punya uang akan habis pak , dan kenapa anak bapak
bisa menderita penyakit tersebut ? itulah pertanyaan nya yg sulit untuk di
jawab , karena bagi kami siapun orang tua yg ingin anak nya sakit pasti tidak
ada.
Berbekal surat verifikasi dari puskesmas kami pun menuju
dinas kesehatan tangerang selatan , lagi lagi kami di hadapkan oleh birokrasi
yang sangat tidak membantu untuk meminta jaminan pengobatan , dan ketika kami
ingin bertemu dengan kepala dinas tersebut kerika kita konfirmasi ke staffnya
bawahan nya menyatakan tidak ada di tempat , dan sampai pada akhirnya kami pun
bertemu dengan sedikit emosi dan di bantu dengan beberapa teman media , kami pun bertemu dengan kepala dinas
tersebut dan akhir nya kami di Tanya
saat ini anak nya sedang di rawat di mana , dan kami sampaikan bahwa sudah di
rawat di DARMAIS, dan belaiu menyatakan bahwa dinas kesehatan tangerang selatan
belum kerjasama dengan rumah sakit darmais , dan belaiu menyarankan agar di
bawa saja / dipindahkan ke rumah sakit cipto / fatmawati , karena kalau di sana
gratis.tapi kami selaku orang tua kami tetap ingin anak nya di rawat di darmais.
Kartika
sedang bersama dokter darmais , para relawan & komunitas orang tua pasien
kanker
Membuat Surat Keterangan Tidak Mampu DKI.
Karena pemda tangerang selatan tidak provider
dengan rumah sakit darmais , akhir nya kami pun mecoba membuat surat keterangan
tidak mampu di Jakarta yang kebetulan memang pada waktu itu kami berasal dari
wilayah Jakarta selatan dan KTP kami belum sempat di matikan , dan kami mencoba
mengurus melalui RT RW PUSKESMAS ,
KELURAHAN ,sampai dengan sudin Jakarta selatan dan Alhamdulillah semua berjalan
dengan lancar dan anak kami dapat pengobatan dengan bantuan biaya 50% di
tanggung oleh pemerintah dan 50% di tanggung sendiri.
Dari
Pengobatan yang kami tanggung sebesar 50 % , ternyata membuat kami tetap tidak
mampu , karena pengobatan kanker yang berjalan cukup lama menimbulkan banyak
hutang kami di sana sini , biaya untuk membayar rumah sakit , biaya harian
makan sehari hari , dan kami merasa cukup diringankan dengan keberadaan relawan
relawan pita kuning yang telah banyak sedikit membantu anak kami dalam
pengobatan tersebut.
Terhibur di
rumah sakit.
Selama
menjalani pengobatan di rumah sakit kartika pratiwi banyak di hibur oleh para
relawan – relawan rumah sakit darmais yang berhati mulia mereka mau meluangkan
waktu mereka, menghibur para pasien kanker darmais agar tidak berputus asa ,
meskipun setiap saat , dan waktu nyawa nyawa mereka siap di jemput oleh sang
khalik sungguh ini merupakan sebuah ujian yang harus di sikapi dengan bijaksana
dan tawakal , mengingat banyak sekali pasien pasien kanker ketidak kuat terhadap menahan penyakit yang di
deritan nya akhir ajal menjemput mereka
, dan silih berganti teman – teman
sesama pasien kanker menghadapa sang ilahi dengan tenang.Subhanallah,….
Kartika
dengan usia 16.thn rambut sudah tumbuh lebat tidak botak lagi
Kini tiga
tahun sudah waktu berlalu kartika pratiwi sudah tumbuh dewasa dengan usia kini
16.tahun dengan duduk di bangku SMAN 5 kelas II ,Tangerang Selatan,dan juga
aktif sebagia pemberi motifasi teman tema penderita kanker di bawah kordinasi
kak ERWIN Relawan PITA KUNING Kanker Darmais , dan juga kerap mengunjungi
yayasan yayasan lain untuk memberikan
semangat agar tetap tegar dalam menjalani kehidupan ini., meskipun kadang
terhambat kendala biaya transportasi dalam memberikan motifasi terhadap
penderita kanker , mengingat orang tua nya yang berprofesi hanya sebagai Satpam
kontrak dengan penghasilan pas pasan dan hingga kini masih menanggung beban hutang
yg masih harus di bayar , apa lagi tahun 2014 nanti kontark kerja nya habis ,
namun ia tetapa berbahagia karena putrinya yg ia sayangi bisa sembuh dari
penyakit yang di takuti nya. (Tim suara hati).